Kunjungan Silaturahmi Ustad Fadhil Rahmi, Lc., M.A. ke Pesantren Modern Maqamam Mahmuda
Hendri Ariska | Selasa, 15 Okt 2024 21:35:35 WIB dibaca 88 x komentar 0 ArtikelGambar : Kunjungan Silaturahmi Ustad Fadhil Rahmi, Lc., M.A. ke Pesantren Modern Maqamam Mahmuda
Pada hari yang cerah di Pesantren Modern Maqamam Mahmuda, seluruh santri, ustad, dan keluarga besar pesantren mendapatkan kehormatan besar dengan kehadiran Ustad Fadhil Rahmi, Lc., M.A. Dalam rangka mempererat silaturahmi, Ustad Fadhil, adala seorang tokoh dan pemimpin yang berpengaruh, berkunjung ke pesantren ini. Kunjungan tersebut berlangsung dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan.
Kedatangan beliau disambut langsung oleh pimpinan Pesantren Modern Maqamam Mahmuda bersama para ustad dan santri. Suasana pesantren yang biasanya tenang dipenuhi kegembiraan dan rasa hormat ketika Ustad Fadhil memasuki kompleks pesantren. Para santri dengan penuh antusias menantikan nasihat dari sosok yang sangat mereka kagumi.
Sambutan Hangat dari Pimpinan Pesantren
Pimpinan Pesantren Modern Maqamam Mahmuda, Dr. Abdiansyah Linge. MA. menyampaikan sambutannya dengan penuh syukur atas kunjungan Ustad Fadhil Rahmi. Beliau menekankan pentingnya kegiatan seperti ini sebagai ajang silaturahmi yang sangat berharga, tidak hanya bagi para santri tetapi juga bagi seluruh keluarga besar pesantren. Pimpinan pesantren menyampaikan harapan agar kunjungan tokoh seperti Ustad Fadhil dapat menjadi inspirasi bagi para santri dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ajaran Islam.
Pidato Inspiratif Ustad Fadhil Rahmi, Lc., M.A.
Setelah disambut dengan hangat oleh seluruh hadirin, Ustad Fadhil Rahmi berkesempatan memberikan pidato yang penuh makna. Dalam pidatonya, beliau memperkenalkan diri kepada seluruh santri, ustad, dan keluarga besar Maqamam Mahmuda. Dengan gaya yang santai namun sarat dengan makna, beliau menyampaikan beberapa hal penting yang diharapkan dapat memberikan motivasi dan wawasan baru bagi para santri.
Ada tiga poin utama yang ditekankan oleh Ustad Fadhil dalam pidatonya:
1. Pentingnya Memahami dan Mengamalkan Hadis dan Mahfudzot
Ustad Fadhil membuka pidatonya dengan menekankan pentingnya Hadis dan Mahfudzot. Beliau menjelaskan bahwa Mahfudzot, yang merupakan kumpulan pepatah atau kata-kata hikmah, bukan hanya untuk dihafalkan tetapi juga harus dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hadis dan kata-kata hikmah tersebut mengandung banyak pelajaran yang bisa menjadi pedoman hidup seorang muslim.
Beliau mencontohkan seperti "Man jadda wa jada" (Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil). Ustad Fadhil menekankan bahwa ini bukan sekadar kata-kata motivasi, tetapi merupakan prinsip hidup yang harus dipegang oleh setiap santri. Kesungguhan dalam belajar, bekerja, dan beribadah akan membuahkan hasil yang luar biasa. Oleh karena itu, beliau mendorong para santri untuk tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap Hadis dan Mahfudzot yang dipelajari.
2. Menjaga Silaturahmi sebagai Kunci Kebersamaan
Poin kedua yang disampaikan Ustad Fadhil adalah pentingnya menjaga silaturahmi. Beliau menekankan bahwa silaturahmi bukan hanya sebuah kegiatan sosial, tetapi juga merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan menjaga silaturahmi, seseorang akan mendapatkan berkah dalam hidupnya, baik dalam bentuk rezeki maupun panjang umur, sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadis Rasulullah.
Ustad Fadhil juga membagikan pengalaman pribadinya mengenai betapa pentingnya menjaga hubungan baik, baik dengan saudara, teman, maupun komunitas. Menurut beliau, silaturahmi yang baik tidak hanya dilakukan melalui pertemuan langsung, tetapi juga dapat diwujudkan melalui tindakan kebaikan, doa, dan saling mendukung satu sama lain.
Beliau mengajak seluruh santri dan ustad di Pesantren Modern Maqamam Mahmuda untuk selalu menjaga hubungan baik dengan sesama, termasuk dengan guru, orang tua, dan teman-teman mereka. Menurut beliau, silaturahmi yang baik akan memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menjadikan umat Islam lebih solid dalam menghadapi berbagai tantangan.
3. Keikhlasan yang Menaikkan Derajat Seseorang
Poin terakhir yang ditekankan oleh Ustad Fadhil adalah keikhlasan dalam beramal. Menurut beliau, keikhlasan adalah kunci yang dapat menaikkan derajat seseorang di hadapan Allah. Beliau mengingatkan bahwa setiap amal yang dilakukan dengan tulus ikhlas karena Allah akan mendapatkan balasan yang besar, meskipun amal tersebut terlihat kecil di mata manusia.
Ustad Fadhil menjelaskan bahwa keikhlasan tidak selalu mudah, terutama dalam kehidupan yang penuh dengan godaan dan tantangan. Namun, dengan latihan dan niat yang tulus, setiap muslim bisa menumbuhkan keikhlasan dalam dirinya. Beliau mendorong para santri untuk selalu mengevaluasi niat mereka dalam setiap perbuatan, baik dalam menuntut ilmu, beribadah, maupun berinteraksi dengan sesama.
Keikhlasan, lanjut beliau, bukan hanya tentang ibadah ritual seperti salat dan puasa, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam tindakan sehari-hari, seperti membantu sesama, berbuat baik kepada teman, dan bekerja dengan sepenuh hati. "Keikhlasan itulah yang akan mengangkat derajat kalian di dunia dan akhirat," kata Ustad Fadhil mengakhiri pembahasannya tentang pentingnya keikhlasan.
Kesan dan Harapan dari Kunjungan Ustad Fadhil Rahmi
Kunjungan Ustad Fadhil Rahmi, Lc., M.A. ke Pesantren Modern Maqamam Mahmuda meninggalkan kesan yang mendalam bagi seluruh hadirin. Para santri merasa sangat terinspirasi oleh nasihat-nasihat yang beliau sampaikan, terutama mengenai keikhlasan dan pentingnya menjaga silaturahmi. Beliau juga berpesan agar seluruh keluarga besar pesantren terus bersatu dan saling mendukung dalam upaya mencetak generasi muda yang berkualitas, beriman, dan bertakwa.
Sebagai penutup, pimpinan pesantren mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan wejangan berharga yang diberikan oleh Ustad Fadhil. Beliau berharap agar silaturahmi ini terus terjalin dengan baik dan memberikan manfaat besar bagi perkembangan pesantren dan para santri di masa depan.
Kunjungan ini bukan hanya menjadi momen silaturahmi, tetapi juga sebuah pengingat bahwa dalam menuntut ilmu dan beramal, keikhlasan dan kebersamaan adalah kunci utama untuk mencapai berkah dan kesuksesan.